Terbaru

Minggu, 20 November 2011

Wasiat Terakhir Imam Al-Ghazali

Imam Ghazali terbangun pada dini hari dan sebagaimana biasanya melakukan shalat dan kemudian beliau bertanya pada adiknya, “Hari apakah sekarang ini?” 
Adiknya pun menjawab, “Hari senin.”
Beliau kemudian memintanya untuk mengambilkan sajadah putihnya, lalu beliau menciumnya, Menggelarnya dan kemudian berbaring diatasnya s…ambil berkata lirih, “Ya Allah, hamba mematuhi perintahMu,”
… dan beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya.Di bawah bantalnya mereka menemukan bait-bait berikut, ditulis oleh Al-Ghazali ra., barangkali pada malam sebelumnya.
“Katakan pada para sahabatku, ketika mereka melihatku, mati Menangis untukku dan berduka bagiku
Janganlah mengira bahwa jasad yang kau lihat ini adalah aku
Dengan nama Allah, kukatakan padamu, ini bukanlah aku,
Aku adalah jiwa, sedangkan ini hanyalah seonggok daging
Ini hanyalah rumah dan pakaian ku sementara waktu.
Aku adalah harta karun, jimat yang tersembunyi,
Dibentuk oleh debu ,yang menjadi singgasanaku,
Aku adalah mutiara, yang telah meninggalkan rumahnya,
Aku adalah burung, dan badan ini hanyalah sangkar ku
Dan kini aku lanjut terbang dan badan ini kutinggal sbg kenangan
Puji Tuhan, yang telah membebaskan aku
Dan menyiapkan aku tempat di surga tertinggi,
Hingga hari ini , aku sebelumnya mati, meskipun hidup diantara mu.
Kini aku hidup dalam kebenaran, dan pakaian kubur ku telah ditanggalkan.
Kini aku berbicara dengan para malaikat diatas,
Tanpa hijab, aku bertemu muka dengan Tuhanku.
Aku melihat Lauh Mahfuz, dan didalamnya ku membaca
Apa yang telah, sedang dan akan terjadi.
Biarlah rumahku runtuh, baringkan sangkarku di tanah,
Buanglah sang jimat, itu hanyalah sebuah kenang2an, tidak lebih
Sampingkan jubahku, itu hanyalah baju luar ku,
Letakkan semua itu dalam kubur, biarkanlah terlupakan
Aku telah melanjutkan perjalananku dan kalian semua tertinggal.
Rumah kalian bukanlah tempat ku lagi.
Janganlah berpikir bahwa mati adalah kematian, tapi itu adalah kehidupan,
Kehidupan yang melampaui semua mimpi kita disini,
Di kehidupan ini, kita diberikan tidur,
Kematian adalah tidur, tidur yang diperpanjang
Janganlah takut ketika mati itu mendekat,
Itu hanyalah keberangkatan menuju rumah yang terberkati ini
Ingatlah akan ampunan dan cinta Tuhanmu,
Bersyukurlah pada KaruniaNya dan datanglah tanpa takut.
Aku yang sekarang ini, kau pun dapat menjadi
Karena aku tahu kau dan aku adalah sama
Jiwa-jiwa yang datang dari Tuhannya
Badan badan yang berasal sama
Baik atapun jahat, semua adalah milik kita
Aku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakan
Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.
Source http://www.ghazali.org/
Shared By Catatan Catatan Islami Pages

Bingkisan spesial untuk saudaraku semua..

(Bingkisan
spesial untuk saudaraku yang ku cintai karena Allah)

Seandainya bisa ku ucap
cinta dengan bahasa lisan
Maka akan ku katakan aku
mencintaimu
Seandainya bisa ku bahasakan
cinta lewat bahasa tubuhku
Mungkin kan ku ucap cinta dalam tiap gerakanku
Seandainya pun aku bisa
membahasakan cintaku
Lewat indera penglihatanku
Maka akan ku beri tahu lewat
sorot mataku
Segenap cinta yang memenuhi
jiwaku
Ikhwah fillah, aku
mencintaimu karena Allah

Ikhwah
fillah…
          Jalan dakwah akan terasa amat panjang
          Jika kau hanya berjalan sendiri tanpa
bergandengan tangan

Ikhwah
fillah…
          Jalan dakwah akan teramat sunyi
          Jika kau hanya mengarunginya sendiri

Wahai
ikhwah…
          Amanah dakwah memang terasa begitu
sulit
Jika
tak ada jalinan ukhuwah yang akan saling meringankan
Pupusnya
ghirah dakwah di tengah perjuangan
Itu
pun kan jadi
halanagan yang akan s’lalu menggoyahkan

Bagaikan
sebuah pohon
Kita adalah
ranting-ranting dan daunya
Ada ranting yang kuat dan ada
ranting yang rapuh
Ada batang yang besar dan ada pula
yang kecil
Begitu juga
pada daun…
Ada yang segar dan ada pula
yang kering
Namun,
karena kita adalah satu tubuh
Kita akan
saling menopang dan saling menguatkan
Walau akan
ada daun-daun yang berguguran
Tapi kita
punya pucuk-pucuk daun
Yang akan
terus bermunculan dengan kesegaran
Dan
ghirohnya yang baru

Ikhwah
fillah…
Sungguh
suatu anugerah yang tiada terhingga
Allah
memberikan nikmat kebersamaan pada diri kita
Kita
dipertemukan dalam taman dakwah yang dipenuhi cinta-Nya
Bila
saja kerinduan hati pada Illahi dan RasulNya tertaut dalam butir-butir niat
sukma
Yang
menjelma pada azam yang tiada tara terteduh
dalam fitrah jiwa, lewat perjuangan
Di
jalan-Nya…

Maka
biarkanlah…
Relakanlah
peluh keringatmu bercucuran, mengikis habis simpanan kekuatan, menguras habis
pikiran, menyita semua waktumu, mengambil hak kepentingan pribadimu,
mengobrak-abrik jadwal istirahatmu, ataupun menggusur waktu-waktu luangmu…

Ikhlaskanlah
ikhwah fillah…
Mungkin
satu tetes keringatmu, bisa membawa perubahan
Mingkin
tenagamu, ‘kan
memberi keringanan
Mungkin
kerja keras otakmu, dapat menemukan sebuah jalan pembaharuan
Dan
mungkin pula…
Pengorbanan
waktumu, kan
memberi semangat pada saudaramu, begitu pula keikhlasanmu tuk dahulukan
kepentingan jamaah akan mengokohkan ruhiyah
Dan
kerelaaanmu untuk bergabung dalam aktivitas dakwah akan membawa berkah,
Anugerah,
hidayah, cinta dan juga ukhuwah…

Adakah
balasan yang tak sepadan?
Dan apakah
ada pengorbananmu yang kan
sia-sia?

Tidak
ikhwah, janji Allah tlah pasti, maka yakinlah…
Sungguh di
setiap kesulitan dan kepayahan Allah selipkan suatu kemudahan
Sungguh di
tengah kesedihan dan kegalauan, Allah limpahkan perhatian
Sungguh
benar ada diantara masalah dan tantangan dakwah,
Allah
berikan jalan keluar, Allah limpahkan petunjuk dan juga bimbingan
Untuk
selalu berada di jalanNya yang lurus

Mari
segenap hati-hati kita melayangkan risalah cinta kepada sang kekasih hati,
Sang
pecinta sejati, yang Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Mengetahui, dan yang
Maha segala-galanya, pencipta alam semesta, Allah Subhanahu wata’ala

Robbi…
Bimbing
diri ini menuju cintaMu, menggapai mahligai mahabbah RasulMu
Jadikan
getar-getar kerinduan ini terpatri dalam diri siapapun yang mampu menitiskannya
dalam jalan dakwahMu…

Robbi…
Satukan
hati kami dalam ikatan hati, jalinan ukhuwah dalam jalan dakwah ini. Saling
mengingatkan, saling menasehati, dan saling menguatkan. Sesungguhnya kami
adalah bersaudara (QS. 49:10)
Lembutkan
hati-hati kami hingga kami selalu peka dengan keadaan saudara-saudara seiman
kami…
Kuatkan iman
kami hingga kami semakin mantap dalam menjalani amanah dakwah yang dipercayakan
pada kami…
Tetapkan
hati kami hingga kami tak mudah goyah oleh rintangan dan hambatan yang datang,
Dan tak
mudah terbawa rayuan-rayuan manis yang ingin menghancurkan dan memisahkan kami
dari dakwah fisabilillah…
Robbi…
Jika jalan
ini adalah jalan yang benar-benar kau ridhoi
Maka,
jagalah kami untuk terus berada pada perjuangan di jalan dakwah Mu ini
Lindungi
kami dari kelemahan dan kealpaan kami…

Duhai
Allah…
Ampunilah
aku terhadap apa-apa yang orang tidak tahu tentang diriku
Dan
muliakan lah aku terhadap apa-apa yang mereka duga tentang diriku…
Amin….

Ditulis dengan penuh cinta, dari saudarimu... Xl_via...

Mood: creative

Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu...!!!

Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa
sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak
tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah
berandai-andai ria. Pffhh.sungguh semua itu tlah hadirkan nelangsa yang
begitu menggelora dalam jiwa.



Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa
masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih
ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu,
majelis-majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.



Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan
memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan.
Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang
kita mau bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan
menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar
bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia
atau harus-harus yang lain.



Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua
pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak
sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan
benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya
apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakekat kegagalan adalah tidak
terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.



Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu Rizki, jabatan,
kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang bukan milik
kita, ia tidak akan kita bisa miliki, meski ia nyaris menghampiri kita,
meski kita mati-matian mengusahakannya.



"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan
berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan
terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS
Al-Hadid ;22-23)




Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh.Kadang kita tak
sadar mendikte Allah tentang jodoh kita,bukanya meminta yang terbaik
dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah: Pokoknya harus
dia Ya Allah. harus dia, karena aku sangat mencintainya. Seakan kita
jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan pakasa.Dan akhirnya
kalaupun Allah memberikanya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi
Allah tak mengulurkanya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkanya
dengan marah karena niat kita yang terkotori.



Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah :



".. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi
kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui." (QS.
Al-Baqarah 216)




Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa
berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus
benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu didunia ini
harus benar-benar perlu bila ada relevansinya dengan harapan kita akan
bahagia di akhirat. Karena seorang mukmin tidak hidup untuk dunia
tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di
akhirat kelak!



Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

Sebuah renungan untukku, kau, dan kita semua

Hidup adalah sebuah arena panjang pembelajaran serta ujian. Dalam
kehidupan kita akan disuguhkan dengan berbagai kejadian dan persoalan
yang mengharuskan kita untuk belajar, memilih, dan memutuskan.
Tentunya untuk melewatinya kita memerlukan sesuatu yang disebut
“ilmu”. Layaknya semua pusat pembelajaran yang ada, pusat
pembelajaran raksasa yang bernama “Dunia dan Kehidupan” ini juga
memiliki visi & misi. Visi & misi ini tentuya ditujukan untuk
menjadi patokan, atau standar kelulusan bagi para peserta didik yang
berada di dalam pusat pembelajaran ini.





Dan
Aku tidak menciptakan
jin
dan
manusia
melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.”
(QS. 51:56)



Firman
Allah diatas dengan jelas menunjukkan tujuan keberadaan jin dan
manusia di dalam pusat pembelajaran raksasa ini, yaitu untuk
menyembah Allah. Dengan kata lain, untuk bisa lulus dari pusat
pembelajaran ini patokannya sangatlah jelas. Kita harus berusaha
sebaik-baiknya dalam menyembah dan mematuhi Allah untuk bisa lulus
dengan predikat yang memuaskan.



Dunia telah meluluskan begitu banyak
angkatan, banyak yang lulus, banyak pula yang gagal. Namun diantara
semua angkatan yang pernah ada, ada satu angkatan yang sangat luar
biasa dan fenomenal, sehingga dikatakan sebagai angkatan terbaik yang
pernah ada. Mereka adalah generasi Rasulullah SAW dan para
sahabatnya. Bahkan Allah sendiri sampai memuji mereka dalam kitab
pedoman kehidupan (Al-Qur’an). Firman Allah:



Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. 3:110)



Luar biasa bukan, bagaimana Allah
memuji mereka. Tentunya hal ini dengan sangat jelas menunjukkan
kualitas mereka yang sangat teruji. Dan, sebagaimana halnya lembaga
pendidikan dimanapun, ketika seseorang atau suatu angkatan dikatakan
sebagai yang terbaik yang pernah ada, tentunya mereka telah berhasil
memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan sehingga mereka bisa lulus
dengan predikat terbaik.



Disinilah perlunya kita, sebagai salah
satu diantara sekian banyak peserta didik di pusat pembelajaran ini
untuk mencontoh teladan terbaik yang telah disebutkan Allah, yaitu
generasi Rasulullah dan para sahabat-sahabatnya. Sehingga diharapkan,
jika kelak tiba saatnya bagi kita untuk meninggalkan pusat
pembelajaran ini, kita dapat keluar sebagai lulusan yang walaupun
bukan terbaik, namun setidak-tidaknya baik dan memenuhi kriteria
untuk lulus dari pusat pembelajaran ini.



Namun sayangnya, seringkali kita lupa
bahwa kita hidup dan berinteraksi dalam sebuah pusat pembelajaran.
Sehingga, seringkali kita terlena dengan hal-hal yang sebetulnya
tidak urgen, namun cukup menggoda. Layaknya seorang pelajar SMA yang
lupa pada tugas utamanya untuk belajar di sekolah karena ia terlalu
asyik bermain di rental PS di sebelah sekolahnya. Seperti itulah kita
sering menempatkan diri kita dalam kehidupan ini.



Standar yang kita pakai dalam menilai
kehidupan ini seringkali rancu dan tidak sesuai dengan “pedoman
pembelajaran” yang telah ditetapkan oleh Allah. Bahkan
alasan-alasan yang digunakan sebagai pembenaran terhadap standar yang
rancu itu pun, lagi-lagi tidak jauh berbeda dengan alasan para
pelajar SMA ketika mereka mengatakan bahwa “masa SMA adalah masa
senang-senang, masa muda yang harus kita nikmati sepuas-puasnya.
Mumpung kita masih muda”. Begitu pula alasan yang seringkali kita
pakai dalam kehidupan, “hidup ini hanya sekali, untuk apa dibikin
susah. Mari kita nikmati sepuas-puasnya”



Semboyan-semboyan seperti diatas inilah
yang sering melenakan kita dalam tugas kita sebagai peserta didik
kehidupan. Sehingga menimbulkan orientasi yang tidak jelas dalam
pencapaian tujuan kita di dunia. Tujuan kita tidak lagi sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan, melainkan sekedar tujuan-tujuan
“musiman” yang kebetulan sedang trend di pusat pembelajaran ini.



Seperti bagaimana maraknya kita lihat
teman-teman kita sesama peserta didik seringkali justru menjadikan
kekayaan, kecantikan, jabatan, dan hal-hal lain yang sebenarnya
hanyalah suatu event “musiman” sebagai tujuan keberadaan mereka
di dunia. Ini menyebabkan mereka lupa bahwa tujuan utama keberadaan
mereka di pusat pembelajaran ini adalah untuk beribadah kepada Allah
SWT. Akibatnya, banyak kita temukan peserta didik yang stress akibat
salah kaprah terhadap tujan keberadaaanya di lembaga pendidikan ini.
Mereka terombang-ambing dan kehilangan tujuan ketika event musiman
yang mereka jadikan tujuan akhir sudah berakhir musimnya.



Penyebab kenapa sampai terjadi hal ini
adalah karena pemilihan teladan yang salah oleh para peserta didik di
dunia ini. Karena, sebagaimana ada lulusan atau generasi terbaik.
Banyak juga generasi-generasi yang buruk atau bahkan bisa dibilang
yang terburuk yang pernah berada di pusat pembelajaran ini. Mereka
adalah generasi-generasi gagal yang tidak mampu memenuhi tujuan utama
keberadaan mereka di dunia. Bahkan mereka lebih terlena untuk
menjadikan event-event musiman di dunia ini sebagai tujuan utama
mereka.



Namun ironisnya, sebagaimana “the bad
boy” cukup disegani dan diikuti oleh para pelajar SMA, begitu pula
para generasi terburuk ini sangat disegani dan seringkali
dielu-elukan, bahkan diikuti oleh peserta didik pusat pembelajaran
yang bernama kehidupan ini. Mereka terlena oleh image “sementara”
yang menggambarkan para “the bad boy” sebagai sosok-sosok yang
keren dan sukses dalam kehidupannya. Walaupun kebenaran yang
sesungguhnya adalah jauh dari semua image tersebut, namun lagi-lagi
sebagaimana semboyan strategi pemasaran dan periklanan, bahwa “image
sangat menentukan”.



Firaun dan Qarun adalah dua diantara
sekian banyak “bad boy” dalam kehidupan dunia ini. Mereka adalah
dua orang yang dilaknat dan dikenakan azab langsung oleh Allah karena
“kenakalannya”. Namun, sayangnya seringkali kita lebih terlena
pada pencapaian-pencapaian “sementara” mereka di dunia
dibandingkan dengan kenyataan bahwa mereka telah gagal menempuh
pendidikan di pusat pembelajaran ini, sampai-sampai harus dikeluarkan
oleh Allah dengan cara yang paling tidak menyenangkan.



Inilah yang harus kita sadari, kita
lebih sering terlena dengan image dan hayalan-hayalan di benak kita
dibandingkan kenyataan yang seharusnya kita hadapi. Kita lebih sering
terlena dengan indahnya dan eksotisnya sebuah piramida, dibandingkan
kenyataan bahwa ia dibangun diatas darah dan nyawa para budak belian.



Ya... kita lebih sering terlena dengan
hayalan dan imajinasi kita dibandingkan dengan kenyataan yang
jelas-jelas terpampang di hadapan kita. Inilah yang menyebabkan kita
lebih menyukai ide-ide tentang pembangunan dibandingkan ketauhidan,
membuat kita lebih memimpikan kesejahteraan dan kekayaan dibandingkan
dengan keimanan. Padahal seandainya kita mau bercermin pada
kenyataan, pembangunan, kesejahteraan, kekayaan, kecantikan, harta,
pangkat, jabatan, semua itu tidak akan mampu menjamin kelulusan kita
dari pusat pembelajaran dan ujian yang bernama kehidupan ini.



Bukankah Firaun layak mendapat gelar
bapak pembangunan dunia, karena kesuksesannya dalam pembangunan
kerajaannya, bukankah piramida menjadi salah satu dari tujuh
keajaiban dunia. Sebuah bangunan yang begitu megah dan begitu kokoh
hingga masih tetap berdiri tegak meskipun sudah berumur ribuan tahun.
Namun itu juga tak membuatnya mampu lulus dengan predikat yang baik
dari kehidupan ini. Ia justru menjadi salah seorang yang mendapat
predikat terburuk akibat kecongkakan yang ia pupuk diatas pembangunan
yang ia elu-elukan.



Begitu juga dengan Qarun, bukankah ia
merupakan salah seorang yang paling sukses masalah kekayaan.
Sampai-sampai kunci gudang kekayaannya pun tak mampu diangkat oleh
sepuluh orang yang paling kuat di masanya. Namun itu juga tak
membuatnya lulus dengan predikat baik, justru malah menjerumuskannya
ke dalam keburukan. Sehingga ia diazab Allah dengan ditenggelamkan ke
dalam bumi.



Lalu bagaimanakah agar kita bisa lulus
dengan predikat yang baik dari pusat pembelajaran ini, ketika semua
hal yang seringkali kita elu-elukan atau kita banggakan tak mampu
menjamin kelulusan kita. Jawabannya sangatlah mudah, bukankah telah
jelas bagi kita contoh-contoh generasi terbaik, lulusan-lulusan
terbaik. Bukankah telah jelas pula contoh-contoh generasi terburuk,
yang alih-alih lulus justru malah mendapat azab dari Allah SWT. Kini
tinggal kita yang menentukan, kita mau menjadi yang seperti apa...
karena dunia ini hanyalah sebuah pusat pembelajaran, bagaimana kita
mau berlaku di dalamnya adalah keputusan kita pribadi. Namun
seandainya lulus dengan predikat terbaik yang menjadi pilihan, maka
sesungguhnya Iman dan Ketaatan adalah sebuah keniscayaan.
(wallau a'lam)





Sebuah renungan
untukku, kau, dan kita semua





Zulfikri Ali Ma'sum

Proposal Nikah

Latar Belakang
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).
Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.
Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di  majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.
Dasar Pemikiran
Dari Al Qur¡¦an dan Al Hadits :
  1.  "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
  2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
  3. ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
  4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
  5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
  6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
  7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
  8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
  9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
  10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
  11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
  12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
  13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14. Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
  14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
  15. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah  (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
  16. "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
  17. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
  18. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
  19. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
  20. Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
  21. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
  22. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
  23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan
  1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
  2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
  3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
  4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
  5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
  6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
  7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi
  1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
  2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
  3. Termasuk  tathhir (mensucikan diri).
  4. Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya¡¨  (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan
  • Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
  • Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
  • Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
  • Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
  • Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :
  • Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
  • Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari  manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
  • Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
  • Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :
Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).
Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS  PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"
====================================
Dedicated to : My inspiration .... yang pernah singgah dan menghuni "hati" ...Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia maya, tak menapak di bumi-Nya..Lalu, kucoba atur gelombang asa..Robbi kudengar panggilanMu tuk meniti jalan RidhoMu.. Kuharap ada penolong dari hambaMu meneguhkan tapak kakiku di jalan-Mu dan menemani panjangnya jalan dakwah yang harus aku titi.. " Saat Cinta dan Rindu  tuk gapai Syurga dan Syahid di jalanNya makin membuncah.."
====================================
Maraji / Referensi :
  1. Majalah Ishlah, Edisi Awal Tahun 1995.
  2. Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid, 1994, Cet. 27, Bandung, Sinar Baru Algesindo.
  3. Fikih Sunnah 6, Sayyid Sabiq, 1980, cet. 15, Bandung, Pt. Al Ma'arif.
  4. Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Muhammad Faudzil Adhim, 1998, Yogyakarta, Mitra Pustaka.
  5. Indahnya Pernikahan Dini, Muhammad Faudzil Adhim, 2002, Cet. 1, Jakarta, Gema Insani Press.
  6. Rintangan Pernikahan dan Pemecahannya, Abdullah Nashih Ulwan, 1997, Cet. 1, Jakarta, Studia Press.
  7. Perkawinan Masalah Orang muda, Orang Tua dan Negara, Abdullah Nashih Ulwan, 1996, Cet. 5, Jakarta, Gema Insani Press.
  8. Kebebasan Wanita, jilid 1, 5, 6, A.H.A. Syuqqah, 1998, Cet.1, Jakarta, Gema Insani Press
  9. Sulitnya Berumah Tangga, Muhammad Utsman Al Khasyt, 1999, Cet. 18, Jakarta, Gema Insani Press.
  10. Majalah Cerdas Pemuda Islam Al Izzah, Wahai Pemuda, Menikahlah, No. 17/Th. 2 31 Mei 2001, Jakarta, YPDS Al Mukhtar.

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau
Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh
Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu
Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu
Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu
Amin !

Do'a dikala ragu akan dirinya...

Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)
Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Sebuah Renungan, Teguran, Sekaligus Doa

Kawan, hidup ini ternyata,tidak sekedar mengejar cita-cita pribadi saja
Di luar sana masih banyak orang tidak punya rumah
Masih banyak orang yg bahkan tidak tahu apakah besok pagi dia masih bisa makan
Masih banyak anak-anak yang bahkan tidak tahu sampai kapan mereka akan terus tidur beratapkan langit yang bahkan terkadang memuntahkan air dan beralaskan tanah yang keras
Masih banyak mereka yang masa depannya tidak jelas
Tapi sayangnya kita sering lupa akan hal itu
Seringkali kita hanya ingat dan berempati hanya saat penderitaan mereka disodorkan depan muka kita. Selebihnya, mungkin kita lupa. Padahal seharusnya kita lah yang mencari tahu. Kita yang mencari fakta-fakta, bukan menunggu untuk ditemukan oleh fakta. Tapi sayangnya, kenyataan yang sering terjadi adalah kita hanya menunggu.
Masih banyak mereka yang tidak mandi karena alasan-alasan yang mungkin bagi kita mudah saja, seperti air bersih, sabun, dll. Sedangkan kita pun mungkin secara sadar maupun tidak sering membuang-buang air bersih atau memiliki banyak sabun yang tidak terpakai. Masih banyak mereka yg tidak memiliki baju selain yang menempel di tubuh mereka dan kita masih sempat mengeluh ngeluh karena baju kotor yang menumpuk? Ingatlah kawan..itu artinya kita beruntung memiliki banyak baju.
Masih banyak mereka yang tidak memiliki orang tua dan kita terkadang sering menggerutu hanya karena ditegur orang tua?
Ingatlah kawan..itu artinya kita beruntung karena masih diizinkan Allah untuk mewujudkan rasa sayang dan membalas kebaikan orang tua kita.
Seringkali kita mengeluh dan mengomel karena kelelahan berjalan kaki. Ingatlah kawan..itu artinya kita masih punya kaki dan tubuh yang berfungsi dengan baik.
Apapun yang terjadi..
Seburuk apapun keadaan kita,,cobalah kita pandang dari sudut pandang yang berbeda
Dan kita akan menemukan dan pada akhirnya mengerti cara Allah menyayangi, mendidik, dan memberi yang terbaik untuk kita
Because we are loved
Tapi kenapa kita sering lupa?
Kenapa kita sering tidak berinfaq jika tidak diminta?
Kenapa tidak mencari tahu di mana kita bisa berinfak?
Kawan..
Hidup tidak hanya bersemangat berprestasi dalam bidang akademik, organisasi, atau pekerjaan
Semua itu bagus sekali namun semangat dan prestasi luar biasa itu tidak ada artinya bila implementasinya sama dengan nol
Tidak ada artinya bila ternyata kita sampai lupa dengan orang-orang di luar sana
Mereka yang menjadi korban kemerdekaan yang blum merdeka
Mereka yang menjadi korban para pejabat yg bagai kacang lupa kulitnya itu
Mereka yang terlupakan, mereka yg dibohongi, mereka yg tertindas, mereka yg terjajah oleh 'kemerdekaan' negeri ini
Kawan..
Bersyukurlah punya banyak makanan
Banyak sekali orang yg kelaparan di dunia ini
Di Ethiopia, India, Indonesia, atau bahkan mungkin beberapa meter dari tempat kita duudk saat ini
Jadi ingatlah kawan..Jangan sampai kita membiarkan makanan membusuk di kulkas atau menjadi basi di dalam lemari / tudung saji
Kawan..
Mari kita luangkan waktu..,,untuk bersyukur
Ya, untuk bersyukur
Karena selalu harus ada waktu untuk bersyukur
Jangan sampai kita bersikap tidak tahu diri
Jangan sampai kita rutin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman namun tidak ingat untuk berterima kasih kepada Allah
Kawan...
Mari kita menghargai setiap waktu yang terlewat karena waktu tidak dapat berputar kembali
Bahkan Leonardo Da Vinci pernah menyatakan keheranannya mengenai manusia yangg sering tidur. Ia berpendapat manusia hidup tersebut seperti  orang mati saja karena apa bedanya orang yang msh hidup dengan yang sudah meninggal apabila yang hidup juga tidak melakukan apa-apa (baca: sia2)?
Kawan..
Lihat ke negeri Palestina sana
Ke negeri para bayi yang terlahir untuk hidup di surga
Ke negeri yg para penghuninya waspada setiap saat terhadap pengeboman, penjarahan, pembunuhan, dan segala ketidakadilan yg dilakukan oleh orang2 yg mengatasnamakan perebutan kembali tanah milik mereka
Ke negeri yang pedih karena para muslim yg seharusnya bertitel saudara tidak bertindak sepertt saudara (baca: tidak mendukung)
Kawan..
Skali lagi, ingatlah..
Kita harus peka
Selalu lihat ke bawah tapi jangan lupa lihat ke atas juga
Selalu lihat ke depan tapi sesekali jangan lupa untuk menoleh ke belakang juga
In order to be a better person, we can't improve urself only without caring 4 others

Kawan..bayangkanlah kesepiannya mereka yang tidak memiliki keluarga, mereka yg dimusuhin, dikucilkan, apalagi  kesepian dan kepedihan orang-orang yang ditinggal mati kluarganya yang terbunuh di depan mata merekaKawan...
Jangan terlalu sedih walaupun kadang orang suka meremehkan kita
Di belahan dunia di sebelah mana pun, banyak sekali orang-orang terbuang yg mungkin jauuuuhh lebih tersakiti daripada kita
Mereka dianggap hina
Mereka dipandang rendah
Entah berapa banyak cacian yg sudah mereka dengar
Perlakuan kasar yang mereka dapat juga tak terhitung
Lihatlah semuanya lebih dekat..dan kita akan sadar betapa sempurnanya hidup kita, paling tidak bagi diri kita sendiri

Sabtu, 19 November 2011

Mau Selamat ? : Gunakan Akal !

Assalamu’alaikum, sobat semua….
Apa kabar ? semoga Allah Ta’ala senantiasa meridhoi kita semua.
Sudah lebih satu bulan saya tidak meng up date blog ini…
Ternyata memang betul, menjaga Istiqomah itu sungguh-sungguh sangat berat... untuk sekedar istiqomah menuliskan atau mentraskipkan pengajian-pengajian yang saya ikutipun tidak bisa dilaksanakan.

Mungkin saya bisa menyampaikan beberapa alasan yang secara logika benar, tetapi alasan apapun yang saya kemukakan pasti itu hanya pembenaran-pembenaran subyektif saya. Karena pada hakekatnya, kenyataannya saya tidak bisa menjaga istiqomah itu....
Alhamdulillah...

Allahu Akbar, Hanyalah Allah yang Maha Kuasa.....yang memberikan hidayah, memberikan kesempatan, memberikan dorongan untuk sekedar menuliskan, mendokumentasikan apa-apa yang saya peroleh dari pengajian-pengajian yang saya ikuti. Semoga Allah SWT. Senantiasa membimbing kami. Amin.
Sobat,...

Seperti biasanya, berikut ini adalah tulisan mengenai hal-hal yang saya tangkap dari Pengajian Abahe, Pengajian rutin malem kemisan ( Rabu malam ).
Abah senantiasa mengajak menjaga diri kita dengan Taqwallah.

Pertama : ” Ayo kita njogo kelayan taqwallah, nglaksana ake dawuh-dawuhe Allah, ninggalake larangan-larangan Allah ”.
Kedua : kita diajak untuk senatiasa meningkatkan syukur kita kepada Allah, Meski bersyukur itu gampang, tetapi jarang orang yang bisa bersyukur. Kenapa gampang, sebab Barang siapa yang bisa bersyukur, maka oleh Allah akan ditambahi nikmatnya. Berarti ini perbuatan yang mestinya gampang. ( terus terang ini saya juga belum faham maksudnya )

Ketiga : ayo tingkatakan kesabaran kita. Sabar, inilah yang sangat berat. Yaitu sabar didalam melaksanakan perintah-perintah Allah, sabar menghadapi cobaan, ujian, musibah bencana ataupun balak. Tapi martabatnya lebih indah sebab orang yang sabar itu bersama-sama dengan orang-orang yang sabar pula, Innalloha ma’ashobirin.
Itulah beberapa hal yang harus kita gunakan sebagai bekal didalam menghadapi kehidupan, menghadapi globalisasi, menghadapi madhoron / bahaya/ kolo bendu. Maka kita harus lebih berhati-hati.
Lebih-lebih di kehidupan sekarang ini. Banyak upaya-upaya yang tidak kita sadari bagaimana kita ini semakin dijauhkan dari nilai-nilai keagamaan, keislaman kita.

Coba perhatikan dan renungkan, bagaimana seseorang dibuat tidak mencintai sesuatu yang seharusnya ia cintai, bagaimana dia dijauhkan dari rasa kecintaannya terhadap sesuatu ?
Ternyata rumusnya : perbanyaklah hal-hal yang gampang disenangi, sehingga orang dengan gampang meninggalkannya. Dan itulah yang terjadi saat ini.

Dulu semua orang tahu kalau tanggal 5 Oktober itu hari ABRI, 10 nopember hari pahlawan, 1 Juli hari kelahiran Pancasila, dll. Sekarang ? wis ora ono sing kelingan, jarang yang ingat lagi. Karena orang-orang membuat hal-hal baru yang nampaknya lebih mendunia, Hari HAM, Hari Bumi, Hari anti merokok, dan lain-lain peringatan lainnya, sehingga yang seharusnya benar-benar menjadi momentum sejarah sudah banyak dilupakan.
Dulu amat sakralnya orang mencintai, rasa kepemilikan terhadap masjid, Sekarang ? masjid menjadi ajang untuk rebutan takmir, rebutan menjadi pengurus. Tapi yang benar-benar memiliki masjid sudah tidak ada.

Dulu betapa indahnya orang sekolah. Pulang sekolah makan siang dirumah, kemudian sholat, istirahat sejenak, dilanjutkan sekolah arab atau mengaji. Sekarang ? anak-anak diwajibkan mengikuti tambahan pelajaran disekolah, kursus matematika, bahasa inggris, pramuka, les menghadapi ujian, dll. Bagaimana anak-anak memiliki masa bermain ?
Sehingga jadilah anak-anak kita tidak memiliki tata krama, subo sito, akhlaq yang bagus.

Di dunia politik, Pemeluk Islam adalah mayoritas di Indonesia, mana yang memilih partai Islam ? PKB, PKNU, PKS, atau yang lain ? apa ini tidak perlu mukhasabah, ikhtishaf. Bagaimana kita bangga dengan kepemilikan diri, dirumah sendiri, yang memiliki hak veto. tidak pernah lari dari tanggung jawab.
Ayo kita dalam berislam dan beribadah, itu yang kafah, menyeluruh, komprehensif. Maka untuk itu mari kita senantiasa meningkatkan semangat kita mencari ilmu agama, mengaji.

Kata Abahe.... Sekarang banyak ilmu semakin hilang.
Di Az-Zuhri tidak ada ilmu yang disimpan, semua ilmu disampaikan. Fiqih, Ulumul Qur’an.......silat.....10 jurus untuk pria, 10 jurus wanita, jurus asma’, Ilmu memasak, jahit menjahit.... diberika semua, tidak ada yang disimpan. Sebab” kalau ilmu itu saya simpan, siapa yang meneruskan ?”, kata Abahe.

Itulah sebabnya kita perlu mengingat sudah berilmukah kita ? sudah pintarkah kita ?
Golongan manusia berdasar kepintarannya di golongkan menjadi 4 tipe, yaitu :
1. Rojulun yadri wa yadri anahu yadri fahuwa alimun. fa tabi’uhu. Manusia itu pintar dan dia menyadari kepintarannya, maka orang ini orang pintar. Maka ikutilah dia.

2. Rojulun yadri wa layadri anahu yadri fa huwa ghofilun. Fannabi'uhu. Orang ini pintar tapi dia tidak menyadari dan tidak mengamalkan ilumunya, orang ini seperti orang sedang tidur, maka bangunkanlah.
3. Rojulun layadri wa yadri anahu layadri fahuwa mustaghshikin. Orang ini bodoh, dan dia menyadari bahwa dirinya adalah bodoh, maka orang ini berilah petunjuk.
4. Rojulun layadri wa layadri anahu layadri fahuwa dholimun. Jahilun murokabun. Orang ini bodoh, tapi tidak tahu kebodohonnya bahwa dirinya adalah bodoh. Orang ini adalah orang jahil. Bodoh atau dholim atau jahilun murokabun. Tinggalkan dia.
Kita termasuk golongan yang mana ?

Ayo kita selalu mencari ilmu, mentransfer ilmu, mengajarkan jalisan, dengan anak-anak kita seperti yang dilakukan orang tua kita, kakek-nenek  kita dahulu.
Ayo kita semua baik yang pintar-pintar maupun yang bodoh-bodoh, ayo selalu gunakan akal, agar selamat dunia dan akherat.

Sebab tentang Akal, Al Aql ini Sahabat Ka'ab dan Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW.
Yaa.. Rasulullah, Man a’lamunnas ? Siapa orang yang paling pandai ? dijawab oleh Rasulullah  Al aql, orang yang menggunakan akalnya.

Man a’budunnas ? Siapa orang yang paling hebat ibadahnya ? dijawab .... Al aql
Man afdholunnas ? Siapa yang paling utama-utamanya manusia ? dijawab .... Al aql

A’latul mu’min, al ’aql . Alat seorang mukmin adalah Al aqil.
Kita sudah diperintah oleh Allah Ta'ala untuk senantiasa Iqro’...iqro’...iqro’ . tapi kenyataannya kita masih saja jumud.

Oleh karena itu menghadapi persoalan hidup ini, ayo bangkit jangan menangis dengan kekalahan, jangan bersedih dengan kehilangan, senyumlah dengan pengalaman-pengalaman kenapa kita kalah, kenapa kita bersedih, maka  kau akan menang, ketenangan kebahagiaan akan kau peroleh. Insyaallah.
Semoga Allah meridhoi langkah kita. Amin

Wasalamu'alaikum

MUTIARA HIKMAH MALAM

Dimalam-malam yang hening, sungguh indah bila kita gunakan untuk bertafakur, bermuhasabah, memohon magfiroh dari Allah SWT.
Abahe, Guru ngaji kami, Mudir'am PP. Az-Zuhri Ketileng Semarang, senantiasa mengingatkan pada kita melalui pesan singkat untuk merenungkan segala sesuatu untuk memperoleh ridhlo Allah SWT.
Berikut adalah pesan-pesan singkat Abah, semoga bermanfaat bagi kita.
  1.  " Upayakan Setiap hari bertambah satu. Kenapa kau lupa bahwa sebulan tambah 30, setahun tambah 365 ?. Ayo sing nejo qiyamul lail, tahajud, Istigfar bareng-bareng "
  2. " Aku bisa begini karena kasih sayang Ibuku. Aku malu apa yang telah kuberikan pada Ibuku sampai saat ini ? ", Ayo sing kerso qiyamul lail, tahajud bareng-bareng Abahe.
  3. " Alangkah Indahnya terdengar alunan-alunan nada Maulid tatkala ku kehilangan segala-galanya di kehidupan ini. Sing kerso qiyamul lail, tahajud. Istigfar bareng-bareng.
Demikian antara lain, bahan renungan kita dikala kita " ngurip-urip wengi " qiyamul lail. Semoga bermanfaat.

Rabu, 16 November 2011

KATA – KATA HIKMAH

1) Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman.
2) Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar di lautan telah ramai kapal karam didalamnya.. andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.
3) Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan.
4) Setiap yang kita lakukan biarlah jujur kerana kejujuran itu telalu penting dalam sebuah kehidupan. Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi mainan orang.

5) Hati yg terluka umpama besi bengkok walau diketuk sukar kembali kepada bentuk asalnya.
6) Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Dalam kesempitan hidup ada kekuasaan ilmu.
7) Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan. Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun. Bila-bila masa ia akan pecah.
8) Kegagalan dalam kemuliaan lebih baik daripada kejayaan dalam kehinaan. Memberi sedikit dengan ikhlas pula lebih mulia dari memberi dengan banyak tapi diiringi dengan riak.
9) Tidak ada insan suci yang tidak mempunyai masa lampau dan tidak ada insan yang berdosa yang tidak mempunyai masa depan.
10) Kata-kata yang lembut dapat melembutkan hati yang lebih keras dari batu.Tetapi kata-kata yang kasar dapat mengasarkan hati yang lunak seperti sutera.
11) Lidah yang panjangnya tiga inci boleh membunuh manusia yang tingginya enam kaki.
12) Agama tidak pernah mengecewakan manusia. Tetapi manusia yang selalu mengecewakan agama.
13) Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dahati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.
14) Keikhlasan itu umpama seekor semut hitam di atas batu yang hitam di malam yang amat kelam. Ianya wujud tapi amat sukar dilihat.
15) Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.
16) Seseorang yang bijak melahirkan kata-kata selalunya disanjung sehingga ia mula bercakap kosong
17) Harta akan habis digunakan tanpa ilmu tetapi sebaliknya ilmu akan berkembang jika ianya digunakan.
18) Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh sebab itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Kuasa.
19) Sahabat yang tidak jujur ibarat dapur yang berhampiran. Jikalau pun kamu tidak terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya. 20) Mengapa manusia gemar mencetuskan pertelingkahan sedangkan manusia itu sendiri dilahirkan dari sebuah kemesraan.
21) Kita sentiasa muda untuk melakukan dosa tetapi tidak pernah tua untuk bertaubat.
22) Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan.
23) Setiap mata yang tertutup belum bererti ia tidur. Setiap mata terbuka belum bererti ia melihat.
24) Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh. Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.
25) Menulis sepuluh jilid buku mengenai falsafah lebih mudah daripada melaksanakan sepotong pesanan.
26) Jangan menghina barang yang kecil kerana jarum yang kecil itu kadang-kadang menumpahkan darah.
27) Kegembiraan ibarat semburan pewangi, pabila kita memakainya semua akan dapat merasa keharumannya. Oleh seabab itu berikanlah walau secebis kegembiraan yang anda miliki itu kepada teman anda.
28) Esok pasti ada tetapi esok belum pasti untuk kita. Beringat-ingatlah untuk menghadapi esok yang pastikan mendatang.
29) Reaksi emosi jangan dituruti kerana implikasinya tidak seperti yang diimaginasi .
30) Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
31) Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca kerana membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa kerana tertawa itu muziknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir kerana berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda kerana bersenda itu akan membuat muda selalu dan menyediakan waktu beribadat kerana beribadat itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.
32) Penglihatan itu sebagai panah iblis yang berbisa, maka siapa yang mengelakkannya kerana takut padaKu, maka Aku akan menggantikannya dengan iman yang dirasakan manisnya dalam hati…
33) Reaksi emosi jangan dituruti kerana implikasinya tidak seperti yang diimaginasi .
34) Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
35) Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca kerana membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa kerana tertawa itu muziknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir kerana berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda kerana bersenda itu akan membuat muda selalu dan menyediakan waktu beribadat kerana beribadat itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.
36) Penglihatan itu sebagai panah iblis yang berbisa, maka siapa yang mengelakkannya kerana takut padaKu, maka Aku akan menggantikannya dengan iman yang dirasakan manisnya dalam hati…
37) “Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia, umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa”
38) “Kekecewaan mengajar kita erti kehidupan. Teruskan perjuangan kita walaupun terpaksa menghadapi rintangan demi rintangan dalam hidup”
39) Tanda Orang Bijaksana Ialah Hatinya Selalu Berniat Suci; Lidahnya Selalu Basah Dengan Zikrullah; Matanya Menangis Kerana Penyesalan (Terhadap Dosa); Sabar Terhadap Perkara Yang Dihadapi Dan Mengutamakan Akhirat Berbanding Dunia.
40) Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim. Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji.”
41) “Hidup umpama aiskrim. Nikmatilah ia sebelum cair”
42) “Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna utk menjelaskan perasaan. Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa. Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan”
43) “Hidup tidak boleh berpandukan perasaan hati yg kadangkala boleh menjahanamkan diri sendiri. Perkara utama harus kita fikirkan ialah menerima sesuatu atau membuat sesuatu dgn baik berlandaskan kenyataan”
44) “Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan iman seseorang. Malangnya bagi mereka yg hanya mengikut kehendak hati tidak sanggup menerima penderitaan.
45) Hadiah Terbaik : Kepada kawan – Kesetiaan Kepada musuh – Kemaafan Kepada ketua – Khidmat Kepada yang muda – Contoh terbaik Kepada yang tua – Hargai budi mereka dan kesetiaan. Kepada pasangan – Cinta dan ketaatan Kepada manusia – Kebebasan
46) “Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan”
47) “Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri mencucuk diri dan menyakiti orang lain.”
48) “Dunia ini ibarat pentas. Kita adalah pelakonnya. Maka berlumba-lumbalah beramal supaya hidup bahagia di dunia dan akhirat”
49) “Akal itu menteri yang menasihati, Hati itu ialah raja yang menentukan, Harta itu satu tamu yang akan berangkat, kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan”.
50) “Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari”
51) “ucapan  sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang”
52) “Ingatlah, sabar itu iman, duit bukan kawan, dunia hanya pinjaman dan mati tak ber teman..”

Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid

 
 
 
 
 
 
1 Vote
Hamzanwadi ( Pendiri NWDI, NBDI, NW & YPH PPD NW Pancor )
KM. Krens. Lotim. Nama lengkap ulama besar yang berasal dari Lombok Timur ini ialah Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin bin Haji Abdul Madjid. Ketika kecil, ahli keluarganya memanggil beliau Muhammad Saggaf. Asal-muasal penggunaan nama ini bermula setelah ayahandanya didatangi oleh waliyullah yang berasal dari Hadhramaut dan Maghribi tiga hari sebelum beliau dilahirkan. Kedua waliyullah itu secara kebetulan mempunyai nama yang sama iaitu “Saqqaf” dan berpesan kepada Tuan Guru Haji Abdul Madjid supaya anaknya yang akan lahir itu diberi nama “Saqqaf” yang bermaksud “tukang memperbaiki atap”. Kata “Saqqaf” kemudiannya di Indonesia-kan menjadi “Saggaf” dan untuk dialek bahasa Sasak menjadi “Segep”. Itulah sebabnya beliau sering dipanggil dengan “Gep” oleh bondanya. Setelah menunaikan ibadah haji, nama yang digunakan semasa kecil diganti dengan Haji Muhammad Zainuddin. Nama ini diberi oleh ayahanda beliau sendiri yang diambil bersempena nama seorang ulama besar dari Tanah Melayu yang mengajar di Masjidil Haram. Ulama besar yang dimaksudkan ialah Syeikh Muhammad Zainuddin yang berasal dari Sarawak. Tuan Guru Kiyai Haji Abdul Madjid dilahirkan di Kampung Bermi, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada 17 Rabiul Awwal 1316 Hijriah bersamaan dengan dengan 5 Ogos 1898 Masehi hasil dari perkahwinan Tuan Guru Haji Abdul Madjid yang lebih terkenal dengan panggilan Guru Mukminah atau Guru Minah dengan seorang wanita solehah bernama Hajjah Halimah al-Sa’diyah.[1] Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin berpulang ke rahmatullah pada hari Selasa, 21 Oktober 1997 M bersamaan 20 Jumadil Akhir 1418 H di kediamannya di desa Pancor, Lombok Timur.
Diriwayatkan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin berketurunan kesultanan Selaparang, sebuah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Pulau Lombok. Disebutkan bahwa Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan keturunan Kerajaan Selaparang yang ke-17.[2] Dalam keluarganya, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin adalah anak bongsu dari enam bersaudara. Saudara kandung beliau ada lima orang iaitu Siti Syarbini, Siti Cilah, Hajjah Saudah, Haji Muhammad Sabur dan Hajjah Masyitah.
Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin mendapat pendidikan awal dari ayahandanya sendiri. Beliau mula mengaji al-Quran dan ilmu-ilmu agama yang lain yang dididik oleh ayahandanya sejak usianya 5 tahun. Setelah berusia 9 tahun, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin memasuki pendidikan formal yang disebut sebagai Sekolah Rakyat Negara. Setelah menamatkan pendidikan formalnya, beliau kemudiannya menuntut ilmu agama ulama besar tempat seperti Tuan Guru Haji Syarafudin dan Tuan Guru Haji Muhammad Sa’id dari Pancor serta Tuan Guru Abdullah bin Amaq Dulaji dari Desa Kelayu, Lombok Timur. Dengan ketiga-tiga guru ini, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin menimba ilmu dalam sistem halaqah. Beliau berangkat ke Makkah ketika usianya mencecah 15 tahun untuk mendalami ilmu agama. Pada peringkat awal, beliau belajar di lingkaran halaqah di Masjidil Haram. Antara gurunya disitu ialah Syeikh Marzuki, seorang berketurunan Arab kelahiran Palembang yang sudah lama mengajar mengaji di Masjid Haram. Gurunya itu berusia sekitar 50 tahun ketika Tuan Guru Muhammad Zainuddin mula menimba ilmu dengannya. Beliau juga belajar ilmu sastera kepada ahli syair terkenal Makkah iaitu Syeikh Muhammad Amin al-Kutbi dan Sayyid Muhsin Al-Palembani, seorang berketurunan Arab kelahiran Palembang yang kemudiannya menjadi guru beliau di Madrasah al-Shaulatiyah.
dalam sebuah pengajian NW
Selepas berlakunya Perang Wahhabi, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin memasuki Madrasah al-Shaulatiyah yang pada masa itu dipimpin oleh Syeikh Salim Rahmatullah. Pada hari pertama beliau masuk ke madrasah itulah beliau telah bertemu Syeikh Hasan Muhammad al-Masysyath, guru utama beliau yang banyak mencorak keperibadian beliau. Dari gurunya inilah beliau mendapat risalah/ijazah dengan seluruh isi kitabnya yang bertajuk “al-Irsyad bi al-Dzikr ba’da Ma’alim al-Ijazah wa al-Asnaf”. Untuk menentukan tahap kelayakan beliau belajar disitu, beliau telah diuji oleh Syeikh Salim Rahmatullah sendiri dan Syeikh Hasan Muhammad al-Masysyath. Keputusan beliau amat memuaskan dan boleh masuk terus ke kelas tahap 3 tetapi Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin mahu memasuki kelas tahap 2 terlebih dahulu dengan alasan mahu mendalami ilmu Nahwu dan Sharaf. Prestasi akademiknya sangat luar biasa dan beliau berjaya menyelesaikan pengajiannya dalam tempoh 6 tahun sahaja, 3 tahun lebih cepat dari tempoh lazimnya. Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menyelesaikan pengajian di Madrasah al-Shaulatiyah pada 22 Dzulhijjah 1353 H dengan keputusan mumtaz. Sebagai penghargan atas prestasinya Mudir Madrasah Al-Shaulatiyah sendiri iaitu Syeikh Salim Rahmatullah telah mengundang ahli kaligrafi terbaik di Makkah untuk menulis ijazah Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin, bahkan beliau mengatakan bahawa, “Madrasah Al-Shaulatiyah tidak perlu memiliki murid yang banyak, cukup satu orang saja asalkan memiliki prestasi dan berkualiti seperti Zainuddin”. Selepas menyelesaikan pengajiannya, beliau tidak terus pulang ke tanah asal tetapi mendah kitab fiqh dengan Syeikh Abdul Hamid Abdullah al-Yamani. Diperkirakan beliau berada di Makkah sekitar 13 tahun untuk menimba ilmu disana.
Sebenarnya, guru-guru Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin sangat ramai. Antara ulama besar yang pernah menjadi gurunya ialah seperti
Guru-guru yang mengajarkan al-Qur’an dan Kitab Melayu:
1. Tuan Guru Haji Abdul Majid (ayahandanya sendiri)
2. Tuan Guru Haji Syarafuddin Pancor Lombok Timur
Tuan Guru Haji Muhammad Sa’id Pancor Lombok Timur
3. Tuan Guan Haji Abdullah bin Amaq Dujali Kelayu Lombok Timur
4. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Syeikh al-Kabir al-Arifubillah Maulana Syeikh Hasan Muhammad al- al-Masysyath
5. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Faqih Maulana al-Syeikh Umar Bajunaid al- Syafi’i
6. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Faqih Maulana Syeikh Muhammad Syaid al-Yamani al-Syafi’i
7. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Mutaffanin Sibawaihi Zanamihi Maulana Syeikh Ali al-Maliki
8. Maulana Syeikh Abu Bakar al-Palimbani
9. Maulana Syeikh Hasan Jambi al-Syafi’i
10. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Muffasir Maulana al-Syeikh Abdul Qadir al-Mandili al-Syafi’i
11. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Shufi Maulana Syeikh Muhtar Betawi al-Syafi’i
12. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Muhaddith Maulana Syeikh Umar Hamdan al Mihrasi al-Maliki
13. Al ‘Alim al- ‘Allamah al-Muhaddith Maulana Syeikh Abdul Qadir al-Syibli al-Hanafi
14. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Adib al-Shufi Maulana Syeikh al-Syayid Muhammad Amin al-Kuthbi al-Hanafi
15. Al ‘Alim al-‘Allamah Maulana Syeikh Muhsin al-Musahwa al-Syafi’i
16. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Falaqi Maulana Syeikh Khalifah al-Maliki
17. Al ‘Alim al-‘Allamah Maulana Syeikh Jamal al-Maliki
18. Maulana Syeikh al-Shahih Muhammad Shalih Mukhtar al-Makhdum al-Hanafi
19. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Syafi’i Maulana Syeikh Mukhtar al-Makhdum Al Hanafi
20. Maulana Syeikh al-Syayid Ahmad Dahlan al-Syafi’i
21. Maulana Syeikh Salim Cianjur al-Syafi’i
22. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Muarrikh Maulana Syeikh Salim Rahmatullah al-Maliki
23. Maulana Syeaikh Abdul Gani al-Maliki
24. Maulana Syeikh al-Syayid Muhammad Arabi al-Tubani al-Jasairi al-Maliki
25. Maulana Syeikh al-Faruq al-Maliki
26. Maulana Syeikh al-Wa’id al-Syeikh Abdullah al-Farisi
27. Maulana Syeikh Mala Musa
Guru Ilmu Tajwid, al-Qur’an dan Qiraat Sab’ah:
1. Al-Syeikh Jamal Mirdad (Imam di makam Imam Hanafi di Masjidil Haram)
2. Al-Syeikh Umar Arba’in (Ahli Qur’an dan Qasidah yang sangat terkenal)
3. Al-Syeikh Abdul Latif Qari (Guru Besar di Qiraat Sab’ah di Madrasah Al-Shaulatiyah)
4. Al-Syeikh Muhammad Uba’id (Guru Besar dalam bidang Tajwid dan Qiraat yang sangat terkenal di Makkah).
Ilmu Fiqh, Tasawuf, Tajwid, Usulul Fiqh dan Tafsir:
1. Al-‘Alamah ‘al-Syeikh Umar Bajunaid al-Syafi’i
2. Al-‘Alimul al-Alamah al-Syeikh Muhammad Said al-Yamani
3. Al-‘Alamah al-Syeikh Muhtar Betawi
4. Al-‘Alamah al-Syeikh Abdul Qadir al-Mandili (Murid Khusus dari al- ‘Allamah Syeikh Ahmad Hamud Minangkabau Sumatera Barat)
5. Al-‘Alamah al-Faqih Abdul Hamid Abdur Rabb al-Yamani
6. Al-‘Mutaffanin al-‘Allamah al-Syayid Muhsin al-Musawa (Pendiri Darul Ulum al-Diniyah Makkah Mukarramah)
7. Al-‘Allamah al-Adib al-Syeikh Abdullah al-Lajahi al-Farisi (Pengarang Yang Sangat Terkenal)
Guru Ilmu Arud (Syair Bahasa Arab):
1. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Syeikh Abdul Qani al-Qadli
2. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Adib al-Sayyid Muhammad Amin al-Kutbi
Guru Ilmu Falak:
1. Maulana Syeikh Cianjur (Jawa Barat)
2. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Falaki Maulana Syaikh Khalifah al-Makki
3. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Sayyid Ahmad Dahlan Sadakah al-Syafi’i
Guru Ilmu Hadith, Mustalahul Hadith, Mustahul Tafsir, Ilmu Fara’id, Sirah (Tarikh) dan pelbagai Ilmu Alat (Nahu-Syaraf):
1. Al-‘Allamah al-Qabir Sibawaihi Zamanihi al-Syeikh al-Maliki
2. Al-‘Allamah al-Jalil Assyeikh Jamal al-Maliki
3. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Kabir al-Muhaddith Maulana Syeikh Umar Hamdan al-Mihrazi al-Syafi’i
4. Al ‘Alimul ‘Allamah al-Kabir al-Muhaddith Maulana Syeikh Abdullah al-Buhari al-Syafi’i (Mufti Istanbul)
5. Maulana Wamurabbi Abil Barokah al-‘Alim al-‘Allamah al-Ushuli al-Muhaddith al-Shufi al-‘Arifubillah Maulana Syeikh Hasan Muhammad al-Masysyath al-Maliki
6. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Shorfi Maulana Syeikh Muftar Makdum al-Hanafi
7. Al-‘Alim al-‘Allamah Maulana Syeikh al-Sayyid Muhsin al-Musawa
8. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Adib al-Shufi Maulana Syeikh al-Sayyid Muhammad Amin al-Kutbi al-Hanafi
9. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Syeikh Umar al-Faruk al-Maliki
10. Al-‘Alim al-‘Allamah al-Kabir al-Syeikh Abdul Qadir al-Syalabi al-Hanafi
Guru Ilmu Awrad (Ahzab):
1. Al-‘Alim al-‘Allamah (Kiyai Falaj) (Bogor Jawa Barat)
2. Maulana Syeikh Malla Musa al-Maqribi
Guru Khat (Kaligrafi):
1. Al-Khattah al-Syeikh Abdul Aziz Langkat
2. Al-Khattah al-Syeikh Daud al-Rumani al-Fathani
3. Al-Khattah al-Syeikh Muhammad al-Ra’is al-Maliki
Diriwayatkan bahawa Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin kembali ke kampung halamannya setelah mendapat arahan dari gurunya yang paling beliau hormati iaitu Syeikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934. Sebaik tiba di Pulau Lombok beliau langsung mendirikan sebuah pondok atau pesantren yang dikenali dengan nama Pesantren al-Mujahidin. Pada tahun 1356 H bersamaan 1937 M. beliau mendirikan sebuah lagi pusat pengajian yang dikenali dengan nama Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik pelajar lelaki. Pada tahun 1362 H bersamaan dengan 1943 M, beliau mendirikan pula Madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk membimbing pelajar wanita. Kedua-dua madrasah ini dianggap sebagai madrasah pertama di Pulau Lombok yang berkembang dengan pesatnya dan bernaung di bawah satu bumbung yang disebut sebagai Nahdlatul Wathan. Kedua-dua madrasah ini lalu dikenali masyarakat dengan panggilan pondok pesantren ‘Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’. Ringkasnya sumbangan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin dalam mengembangkan bidang pendidikan sangat banyak antaranya ialah seperti,
1. mendirikan Akademi Paedagogik NW pada tahun 1964
2. mendirikan Ma’had Dar al-Qu’an wa al-Hadith al-Majidiyah Asy-Syafi’iyah Nahdlatul Wathan pada tahun 1965
3. mendirikan Ma’had li al-Banat pada tahun 1974
4. mendirikan Universitas Hamzanwadi dan menjadi rektor universiti pada tahun 1977
5. mendirikan Fakultas Tarbiyah Universitas Hamzanwadi pada tahun 1977
6. mendirikan STKIP Hamzanwadi pada tahun 1978
7. mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Hamzanwadi pada tahun 1978
8. mendirikan Yayasan Pendidikan Hamzanwadi pada tahun 1982
9. mendirikan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram pada tahun 1987
10. mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Hamzanwadi pada tahun 1987
11. mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Hamzanwadi pada tahun 1990
12. mendirikan Madrasah Aliyah Keagamaan putera-puteri pada tahun 1994
13. mendirikan Institut Agama Islam Hamzanwadi pada tahun 1996
Sementara sumbangan beliau dalam bidang dakwah adalah seperti berikut,
1. menjadi Amirul Haji dari Negara Indonesia Timur pada tahun 1947/48
2. menjadi anggota Delegasi Negara Indonesia Timur ke Arab Saudi pada tahun 1948/49
3. menjadi Konsulat NU Sunda Kecil pada tahun 1950
4. menjadi Ketua Badan Penasihat Masyumi Daerah Lombok pada tahun 1952
5. mendirikan Organisasi Nahdlatul Wathan pada tahun 1953
6. menjadi Ketua Umum PBNW Pertama pada tahun 1953
7. menjadi anggota Konstituante RI hasil Pemilu I pada tahun 1955
8. menjadi peserta KIAA (Konferensi Islam Asia Afrika) di Bandung pada tahun 1964
9. menjadi penasihat Majlis Ulama’ Indonesia (MUI) Pusat pada tahun 1971-82
10. menjadi Ketua Penasihat Bidang Syara’ Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram (dari tahun 1975 hingga 1997)
Hasil tulisannya
Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin banyak mengarang kitab samada dalam bahasa Arab, Indonesia dan Sasak. Antaranya ialah seperti
Dalam bahasa Arab
1. Risalah al-Tauhid
2. Sullam al-Hija Syarah Safinah al-Naja
3. Nahdlah al-Zainiah
4. At Tuhfah al-Amfenaniyah
5. Al Fawakih al-Nahdliyah
6. Mi’raj al-Shibyan ila Sama’i Ilm al-Bayan
7. Al-Nafahat ‘ala al-Taqrirah al-Saniyah
8. Nail al-Anfal
9. Hizib Nahdlatul Wathan
10. Hizib Nahdlatul Banat
11. Tariqat Hizib Nahdlatul Wathan
12. Shalawat Nahdlatain
13. Shalawat Nahdlatul Wathan
14. Shalawat Miftah Bab Rahmah Allah
15. Shalawat al-Mab’uts Rahmah li al-‘Alamin
Dalam bahasa Indonesia dan Sasak
1. Batu Ngompal
2. Anak Nunggal
3. Taqrirat Batu Ngompal
4. Wasiat Renungan Masa I dan II
Beliau turut mengarang bait-bait nasyid antaranya seperti
1. Ta’sis NWDI
2. Imamuna al-Syafi’i
3. Ya Fata Sasak
4. Ahlan bi Wafid al-Zairin
5. Tanawwar
6. Mars Nahdlatul Wathan
7. Bersatulah Haluan
8. Nahdlatain
9. Pacu Gama’
di ambil dari  http://ikantongkol09-tokoh.blogspot.com oleh Krens Lotim  (MA).